1.BLOG Luy Chika
2.BLOG Nanda DJ
3.BLOG Andre Anjuan Satria Tamba
4.BLOG Indri Yani Barus
5.BLOG Johanes Wijaya Sinaga
6.BLOG Firda Rani Harahap
7.BLOG
Yang lain masih menunggu konfirmasi.
Banjir di Jakarta
Posted in
Banjir Jakarta Tewaskan 14 Orang
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan hingga Sabtu
(19/1/2013) pukul 07.00 WIB, korban meninggal akibat bencana banjir di
Jakarta menjadi 14 orang.
“Ada tambahan dua korban dari jumlah
kemarin sebanyak 12 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas
BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta,
Sabtu.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dua
korban terakhir yang ditemukan adalah Karno, warga Tebet, Jakarta
Selatan; dan korban yang ditemukan tewas di basement UOB Plaza Jalan MH Thamrin.
Karno ditemukan tewas oleh tim penyelamat
di tepi Kali Ciliwung, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, atau
tepatnya di sekitar Jembatan Kampung Melayu Kecil, Jumat (18/1/2013).
Sementara itu, korban di Gedung UOB ditemukan pada Sabtu pagi.
Sutopo mengatakan, dari 14 korban
meninggal, enam orang meninggal karena tersengat listrik, empat orang
karena usia dan sakit, dua anak-anak, satu orang hanyut ke sungai, dan
satu orang terjebak di basement gedung.
Menurut dia, 14 korban meninggal tersebut
sembilan orang di Jakarta Barat, dua orang di Jakarta Selatan, satu
orang di Jakarta Timur, satu orang di Jakarta Utara, dan satu orang di
Jakarta Pusat.
Sutopo mengatakan, hingga saat ini masih
ada beberapa daerah yang terendam banjir di Jakarta. Bahkan, debit
Ciliwung menurut dia juga mengalami kenaikan sejak kemarin sore akibat
kiriman dari Depok.
Hingga Sabtu (19/1/2013) pagi, Sutopo
mengatakan bahwa banjir yang melanda kawasan Pluit, Jakarta Utara, belum
surut. Ketinggian air di kawasan ini menurutnya lebih dari 1,5 meter.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana mengatakan ada 12 orang meninggal disebabkan banjir yang
melanda Jakarta sejak Selasa (15/1/2013) hingga Jumat kemarin. BNPB
menilai banjir yang melanda Jakarta telah menggenangi 32 kecamatan, 102
kelurahan, 337 RW, dan 910 RT.
Posted by: Andre anjuan satria
Sumber: www.beritakaget.com
Dua Pekan Terjadi 111 Bencana Alam
Posted in
Dua Pekan Terjadi 111 Bencana Alam
Kerugian Mencapai Rp 1 Miliar
—————————————–
SUMENEP-Awal tahun ini, Sumenep dilanda
bencana bertubi-tubi. Terutama, selama musim angin kencang. Bencana
tersebut bermacammacam, mulai dari puting beliung hingga
kecelakaan laut. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep per 14 Januari, total pada
awal 2013 ini sudah terjadi 111 kejadian.
Kejadian itu terjadi di
wilayah kepulauan dan daratan, umumnya berupa puting beliung. Kepala
BPBD Sumenep Mohammad Fadilah menuturkan, bencana di awal tahun
ini mengalami lonjakan signifi kan. Terutama, jika dibandingkan dengan
awal tahun 2012 silam. ”Kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini bisa
dibilang terjadi lonjakan luar biasa,” katanya. Diterangkan, pada awal
2012 lalu kejadian hanya sekitar 10 kali. Sedangkan kali ini
mencapai ratusan, tepatnya 111 kejadian. Fadilah menuturkan, hal itu
erat kaitannya dengan cuaca yang lebih ekstrem tahun ini.
Masih mengutip data di BPBD, bencana
yang terjadi itu, untuk daratan terjadi di Kecamatan Bluto,
Saronggi, Lenteng, Talango, Kalianget, dan Kecamatan Ambunten. Sedangkan
di kepulauan terjadi di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Sapeken,
Kangayan, Masalembu, dan Kecamatan Sapeken. Dari sejumlah kasus
tersebut, sebanyak tujuh orang dinyatakan meninggal dunia dan hilang
sepuluh orang. Untuk korban meninggal dunia lebih banyak didominasi
kecelakaan laut di Pulau Masalembu.
Kasi Penanggulangan Bencana BPBD Sumenep
R Syaiful Arifi n menambahkan, dari jumlah kejadian tersebut, 68
peristiwa kerugiannya mencapai Rp 700 juta lebih. Sementara, 43 kejadian
nilai kerugiannya belum diketahui. Hal itu dikarenakan lokasinya di
kepulauan dan datanya masih belum masuk ke BPBD. Namun, diperkirakan
kalau direkap semua, akibat bencana awal tahun ini kerugian material
mencapai Rp 1
miliar lebih. ”Untuk saat ini, diberi bantuan sembako,” tutur
Syaiful ditemui di kantornya kemarin. Sedangkan pendistribusian bantuan
sembako ke korban bencana di kepulauan hingga kemarin belum
dikirim. ”Informasi dari pihak kecamatan, belum ada kapal Mas,” tambah
Syaiful kemarin.
Selain sembako, BPBD mengusulkan kepada
bupati berupa bantuan rehab bagi warga yang rumahnya
hancur. Untuk menentukan berapa bantuan yang akan diberikan, tim
BPBD tengah melakukan pendataan. Tokoh pemuda Desa Paliat, Kecamatan
Sapeken, Sugianto mendesak pemerintah segera memberi perhatian.
Terutama terhadap pemilik rumah yang hancur di desanya beberapa waktu
lalu. Maklum, hingga kemarin belum ada perhatian apa pun. Karena itulah,
Sugianto meminta secepatnya bantuan disalurkan ketika cuaca normal untuk pelayaran. ”Bagi warga yang rumahnya hancur juga harus diperhatikan. Kasihan warga,” kata Sugianto. (radar)
posted by: Andre anjuan satria tamba
sumber >> http://www.maduraterkini.com
Kota Sorong diguncang gempa 5,0 SR
Posted in
Rabu, 04 September 2013
Reporter : Muhammad Hasits
Senin, 5 Agustus 2013 04:21:34
Kategori
Peristiwa
111
Gempa bumi dengan kekuatan 5,0 skala richter (SR) mengguncang Kota Sorong, Papua Barat. Gempa terjadi pada pukul 03.20 WIB, Senin (5/8).
Lokasi gempa terletak di 0.98 LS - 131.24 BT. Kedalaman gempa 10 Km atau 12 km Barat Daya Kota Sorong.
Gempa ini tidak menimbulkan tsunami.
Satu keluarga di Sukabumi tertimpa rumah keropos
Posted in
Reporter : Yulistyo Pratomo
Jumat, 14 Juni 2013 14:05:57
Kategori
Peristiwa
1
Sebuah rumah di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tiba-tiba ambruk. Akibatnya, satu keluarga yang terdiri dari dua orang dewasa dan dua anak mengalami luka-luka.
Diduga, peristiwa tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu selama setengah hari sejak pagi tadi. Ditambah lagi, kondisi bangunan yang sudah tidak memadai.
"Ambruknya rumah tersebut akibat hujan deras ditambah kondisi rumah yang sudah keropos," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo kepada wartawan, Jumat (14/6), seperti dikutip dari Antara.
Dari empat orang korban, hanya Erum yang mengalami patah pada bagian kaki. Sementara, ketiga korban lain hanya mengalami luka ringan dan sedang.
Petugas dari BPBD Kabupaten Sukabumi telah mengirimkan bantuan darurat kepada seluruh korban. Para korban saat ini sudah diungsikan, sedangkan rumahnya yang ambruk dan diperbaiki secara swadaya.
Potensi bencana alam di Kabupaten Sukabumi sangat tinggi, ditambah musim hujan yang belum juga berakhir. "Di musim hujan ini seluruh daerah rawan terjadi bencana baik banjir, longsor, angin puting beliung dan lain-lain. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, kami sudah menurunkan puluhan relawan dan petugas," pungkasnya
55 Rumah di Deliserdang rusak diterjang puting beliung
Posted in
Reporter : Moch. Andriansyah
Jumat, 26 Juli 2013 14:23:50
Kategori
Peristiwa
2
Sebanyak 55 rumah di Desa Sunggal Kanan, Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara, rusak parah setelah diterjang angin puting beliung. Meski tidak ada korban jiwa, seratusan warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan keluarganya.
"Puting beliung menerjang rumah-rumah warga seusai waktu berbuka puasa, Kamis (25/7) malam sekitar pukul 19.00 WIB," kata Darmawan Ginting, Kepala Dusun IV Desa Sunggal Kanan, Jumat (26/7).
Dia memaparkan, angin kencang yang datang tiba-tiba. Bubungan atap rumah warga terangkat dan beterbangan. Bukan hanya rumah, sebagian sawah milik warga juga porak poranda.
Setelah angin menghantam rumah dan sawah, hujan deras melanda kawasan itu. Arus listrik pun langsung terputus.
Pendataan kerusakan akibat puting beliung itu baru dilakukan Jumat (26/7) pagi. Kejadian ini pun baru dilaporkan kepada pihak kecamatan. "Kami berharap bantuan segera dikirimkan," kata Darmawan.
Sejumlah warga sudah berupaya memperbaiki kerusakan akibat hantaman puting beliung. Perbaikan dilakukan dengan cara bergotong royong.
Selain di Deliserdang, angin kencang juga merusak 6 rumah di Jalan Sunggal, Medan Sunggal. Kerusan umumnya umumnya terjadi pada bagian atap dan bubungan rumah.
Tsunami 26 Desember
Posted in
Rabu, 28 Agustus 2013
Tsunami 26 Desember
2004 di Nanggroe Aceh Darussalam, Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika.
Korban lebih 200.000 orang (150.000 orang di Aceh dan Nias).
Ketinggian tsunami
mencapai 35 meter karena gempa
bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT
di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh,
Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) tambahan
berada di Indonesia. Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Kementerian Sosial RI (11/1/2005)
adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban
Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita
Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak
124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh dan
Sumatera Utarayang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan
Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan
Thailand.
Menurut Bantuan
Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jumlah korban tewas akibat badai
tsunami di 13 negara mencapai 127.672 orang. Namun jumlah korban tewas di Asia
Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa
diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian
besar dari korban tewas
ref:
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/08/27/129-tahun-meletusnya-gunung-krakatau-26-agustus-1883-26-agustus-2012-488438.html
http://www.scribd.com/doc/45658843/Bencana-Terbesar-yg-pernah-terjadi-di-Indonesia-dan-Dunia
Langganan:
Postingan (Atom)