RSS

Cari Blog Ini

Dua Pekan Terjadi 111 Bencana Alam


Dua Pekan Terjadi 111 Bencana Alam

     
Dua Pekan Terjadi 111 Bencana Alam
Kerugian Mencapai Rp 1 Miliar
—————————————–
SUMENEP-Awal tahun ini, Sumenep dilanda bencana bertubi-tubi. Terutama, selama musim angin kencang. Bencana tersebut bermacammacam, mulai dari puting beliung hingga kecelakaan laut. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep per 14 Januari, total pada awal 2013 ini sudah terjadi 111 kejadian.
Kejadian itu terjadi di wilayah kepulauan dan daratan, umumnya berupa puting beliung. Kepala BPBD Sumenep Mohammad Fadilah menuturkan, bencana di awal tahun ini mengalami lonjakan signifi kan. Terutama, jika dibandingkan dengan awal tahun 2012 silam. ”Kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini bisa dibilang terjadi lonjakan luar biasa,” katanya. Diterangkan, pada awal 2012 lalu kejadian hanya sekitar 10 kali. Sedangkan kali ini mencapai ratusan, tepatnya 111 kejadian. Fadilah menuturkan, hal itu erat kaitannya dengan cuaca yang lebih ekstrem tahun ini.
Masih mengutip data di BPBD, bencana yang terjadi itu, untuk daratan terjadi di Kecamatan Bluto, Saronggi, Lenteng, Talango, Kalianget, dan Kecamatan Ambunten. Sedangkan di kepulauan terjadi di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Sapeken, Kangayan, Masalembu, dan Kecamatan Sapeken. Dari sejumlah kasus tersebut, sebanyak tujuh orang dinyatakan meninggal dunia dan hilang sepuluh orang. Untuk korban meninggal dunia lebih banyak didominasi kecelakaan laut di Pulau Masalembu.
Kasi Penanggulangan Bencana BPBD Sumenep R Syaiful Arifi n menambahkan, dari jumlah kejadian tersebut, 68 peristiwa kerugiannya mencapai Rp 700 juta lebih. Sementara, 43 kejadian nilai kerugiannya belum diketahui. Hal itu dikarenakan lokasinya di kepulauan dan datanya masih belum masuk ke BPBD. Namun, diperkirakan kalau direkap semua, akibat bencana awal tahun ini kerugian material mencapai Rp 1 miliar lebih.  ”Untuk saat ini, diberi bantuan sembako,” tutur Syaiful ditemui di kantornya kemarin. Sedangkan pendistribusian bantuan sembako ke korban bencana di kepulauan hingga kemarin belum dikirim. ”Informasi dari pihak kecamatan, belum ada kapal Mas,” tambah Syaiful kemarin.
Selain sembako, BPBD mengusulkan kepada bupati berupa bantuan rehab bagi warga yang rumahnya hancur. Untuk menentukan berapa bantuan yang akan diberikan, tim BPBD tengah melakukan pendataan. Tokoh pemuda Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Sugianto mendesak pemerintah segera memberi perhatian. Terutama terhadap pemilik rumah yang hancur di desanya beberapa waktu lalu. Maklum, hingga kemarin belum ada perhatian apa pun. Karena itulah, Sugianto meminta secepatnya bantuan disalurkan ketika cuaca normal untuk pelayaran. ”Bagi warga yang rumahnya hancur juga harus diperhatikan. Kasihan warga,” kata Sugianto. (radar)


posted by: Andre anjuan satria tamba
sumber >> http://www.maduraterkini.com

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Kelompok 2 XI-IPA 4. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates