RSS

Cari Blog Ini


Banjir dan Longsor
di Ambon, 8 Tewas
 

Rabu, 31 Juli 2013
AMBON (Suara Karya): Bencana alam tanah longsor menimpa beberapa wilayah Kota Ambon setelah diguyur hujan lebat sejak Senin (29/7) malam hingga Selasa (30/7) siang.
Sedikitnya telah ditemukan 8 warga tewas dan 7 orang masih dinyatakan hilang.
"Delapan orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana alam banjir dan longsor di Ambon sedangkan 10 orang luka-luka dan masih dirawat di sejumlah rumah sakit," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambon, Tjokro Broery, Selasa.
Data serupa disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (30/7).
Dia menjelaskan permukiman yang berada di bantaran sungai dan lereng perbukitan terkena banjir dan longsor di Galala, Batu Merah, Lapangan Polres Kota, depan Masjid Alfatta, jalan Diponegoro, jalan Baru, dan di jalan Soa Bali. Bahkan di jalan Kebon Cengkeh menuju Asrama Brimob terjadi longsor. Sungai Moa-Moa menuju Negeri Lima, meluap. Tahun lalu terjadi banjir bandang di sungai ini dan menghancurkan sejumlah rumah.
Lebih lanjut Tjokro Broery menjelaskan bahwa delapan warga yang meninggal yakni dua warga Ahuru, Air Besar, satu orang warga Galunggung, dua warga Batu Gajah, dua warga Batu Meja kecamatan Sirimau dan satu orang warga Desa Eri, kecamatan Nusaniwe.
"Dua warga Batu Meja tersebut ditemukan di kawasan Tanah Tinggi akibat terbawa arus sungai," katanya.
Sementara itu tujuh warga masih dalam proses pencarian tim yakni warga Ahuru satu orang, Batu Gajah satu orang, dan lima orang warga Batu Meja.
Korban luka-luka berat dan ringan sebanyak 10 orang saat ini masih dirawat di sejumlah Rumah Sakit yakni Bahkti Rahayu, Sumber Hidup dan RSUD Dr Haulussy Ambon.
Tjokro mengatakan, selain menimbulkan korban jiwa, banjir dan longsor mengakibatkan delapan rumah hanyut dan sekitar 80 rumah rusak berat. "Sebanyak 900 unit rumah tergenang banjir, rumah rusak berat 80 unit dan 30 rumah rusak ringan," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya bersama anggota TNI, Polri, Basarnas, PMI, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dan masyarakat telah melakukan penanganan darurat. Bantuan tanggap darurat yang telah disalurkan berupa makanan siap saji, terpal, tikar, selimut, tenda dan matras. "Bantuan langsung disalurkan ke sejumlah lokasi yang terendam banjir dan tertimbun longsoran tanah," kata Tjokro.
Banjir dan longsor kemarin menimbulkan ketakutan bagi warga Kota Ambon. Sejumlah warga di Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe misalnya, berupaya mencari tempat berlindung yang lebih aman setelah air sungai terus meluap dan dikhawatirkan terjadi banjir bandang yang datang dari arah perbukitan.
"Semalaman kami tidak bisa tidur dan terus memantau perkembangan air yang terus sanga deras dan dikhawatirkan akan terjadi longsor seperti musibah beberapa tahun lalu," ujar Ny. Sintje Soplanit (45), salah satu warga Amahusu.
Kepala BPBD Ambon, Tjokro Broery menambahkan, hujan yang mengguyur provinsi Maluku khususnya Pulau Ambon adalah tipe lokal yang tidak dipengaruhi oleh angin muson dari Australia dan Asia, sehingga memiliki musim hujan seperti kebanyakan hujan di Indonesia pada November hingga April.
Musim hujan di Maluku dipengaruhi oleh sea surface temperatur di perairan Maluku yang saat ini lebih dua derajat Celsius dari normal. "Puncak hujan di provinsi itu terjadi pada Juli-Agustus sehingga kalender bencana di Maluku dan Maluku Utara berbeda dengan daerah lain di Indonesia," katanya.
Tahun 2012 lalu, korban banjir maupun tanah longsor akibat hujan di Kota Ambon tercatat 33 warga meninggal dunia dan enam luka berat, Seram Bagian Barat(SBB) enam orang meninggal, Buru Selatan empat meninggal, Seram Bagian Timur(SBT) dua meninggal dan satu lainnya di Maluku Tengah.
Begitu pula infrastruktur, fasilitas umum maupun sosial serta rumah warga yang rusak ringan hingga total membutuhkan biaya anggaran untuk menanganinya mencapai ratusan miliar rupiah. (Ant/Singgih/Dwi Putro AA)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Kelompok 2 XI-IPA 4. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates