RSS

Cari Blog Ini

Kabupaten Malang Diguncang Gempa Berskala 5,9 Richter … Puluhan Rumah Rusak Berat


Posted on  | Leave a comment

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa berkekuatan 5,9 skala richter di 112 km tenggara Malang, Jawa Timur pada Senin, 8 Juli 2013 pukul 09:13:39 WIB, di kedalaman 10 Km menimbulkan kerusakan rumah dan bangunan di daerah selatan Malang. “Total ada 124 rumah rusak,” ucapnya melalui pesan singkat yang diterima Tempo, Senin, 8 Juli 2013.
Kerusakan tersebut, lanjut Sutopo, meliputi 11 rumah rusak berat, 18 rumah rusak sedang, dan 95 rumah rusak ringan di 5 kecamatan. “BPBD Kabupaten Malang telah menerjunkan 4 tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan dampak gempa,” kata dia.
Selain rumah rusak, juga terdapat 1 orang korban patah tulang. “Akibat lari dari rumah dan terjatuh,” kata Sutopo. Saat ini korban telah dibawa ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke RS. Bala Keselametan – Turen. Korban berdomisili di Dusun Tugu Sari RT.01 RW. 01 Desa Bumi Rejo Kec Dampit, Malang.
Sutopo mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terkait terjadinya gempa dengan magnitude yang cukup besar, seperti di Aceh 6,2 RS, Pagai Selatan 6,1 SR dan Malang 5,9 SR. “Gempa bersifat mendadak dan tidak dapat diprediksikan. Saat merasakan gempa segera keluar dari rumah dan mencari tempat yang aman. Jika di pantai segera mencari tempat yang tinggi dan aman,” kata dia.
Berikut daftar kerusakan rumah tersebut terdapat di:
1. Kec. Dampit (2 unit rumah rusak ringan)
2. Kec. Ampel Gading (2 rusak ringan)
3. Kec. Tirto Mulyo (2 rusak berat, 2 rusak sedang, 9 rusak ringan)
4. Kec. Gedangan (1 rusak berat)
5. Kec. Sumber Manjing Wetan (8 rusak berat, 16 rusak sedang, 52 rusak ringan).
Sutopo menuturkan masyarakat bersama Muspika bergotong-royong membenahi rumah-rumah terdampak. Adapun untuk pengungsian, saat ini korban yang kehilangan tempat tinggalnya, mengungsi di kerabat atau tetangga terdekat.
BPBD Malang, lanjut dia, juga telah membagikan paket sembako kepada keluarga yang terdampak Rusak Berat. “Untuk keluarga terdampak akan segera didistribusikan kembali bagi yang belum mendapatkan paket sembako,” kata Sutopo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang meminta warga 12 desa di empat kecamatan bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya gempa susulan. “Gempa susulan mungkin saja terjadi,” kata Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Senin, 8 Juli 2013.
Menurutnya, kesiagaan perlu ditingkatkan setelah Malang dan banyak daerah lain di Jawa Timur diguncang gempa bermagnitudo 5,9 Skala Richter (SR) tadi pagi pukul 09.13. “Bukan untuk menakut-nakuti, tapi bersiaga itu lebih baik daripada terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.” Saat ini, kata Hafi, kejadian gempa seperti sedang berantai.
BPBD menurunkan tim ke empat kecamatan untuk memantau kesiagaan. “Satu tim anggotanya 20 orang.”
BPBD telah memetakan 12 desa yang rentan terdampak gempa dan tsunami. Desa itu adalah Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan; Pujiharjo, Purwodadi, dan Sitiarjo di Kecamatan Tirtoyudo; Srigonco, Sumberbening, Bandungrejo, Kecamatan Bantur; Tulungrejo, Banjarejo, Purwodadi, Sumberoto, serta Mentaraman, Kecamatan Donomulyo.
Gempa tadi pagi membuat tiga rumah warga di Desa Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, rusak ringan. Kerusakan berupa atap rumah runtuh dan dinding rumah retak. Empat rumah, satu masjid, dan musola Dusun Mulyosari, Desa Harjokuncaran, Sumbermanjing Wetan, rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Pusat gempa terletak pada koordinat 9.16 Lintang Selatan, 113.00 Bujur Timur, pada kedalaman 10 kilometer Samudera Hindia, yang berjarak 112 kilometer tenggara Malang, 114 kilometer barat daya Lumajang, 130 kilometer barat daya Jember, atau 202 kilometer kilometer tenggara Surabaya, di kedalaman 10 kilometer.
Gempa sebelumnya terjadi pada Selasa, 17 Mei 2011, pukul 07:14:58 WIB, 9.55 Lintang Selatan, 112.55 Bujur Timur. Pusat gempa di kedalaman 25 kilometer, berada di 170 kilometer tenggara Kabupaten Blitar.
Tempo mencatat, perairan selatan Malang memiliki kerawanan tinggi terjadinya gempa laut yang besar karena di sekitar 200 kilometer selatan lepas pantai Malang terdapat jalur pertemuan dari rangkaian gunung aktif di dunia atau yang disebut Cincin Api Pasifik. Jalur pertemuan itu berada di bawah perairan berupa persilangan dan membentang lempengan Indo Australia dan Eurasia.
“Kedua lempengan selalu bergerak aktif dan menimbulkan tumbukan yang menyebabkan penumpukan energi. Pada saat batas elastisitas lempengan terlampaui akan menimbulkan gempa bumi atau gempa laut. Gempa diprediksi pasti akan terjadi,” kata Kepala Badan Metereologi dan Geofisika Karangkates Adi Soepriyanto.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Kelompok 2 XI-IPA 4. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates