RSS

Cari Blog Ini

Gunung Tambora


Gunung Tambora (atau Tomboro) di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) meletus, tahun 1815. Korban 92.000 orang 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI4wab5bpar0FgkBoFsbdT6FTUfcH0c-s_76cqRc_FL0d-YUGkVfcn9jbef71qMBuEJsZQdau9EPe5VdyHmvmxNrLif16QjBDt-YG5y6njJb1fP0hWb8doMmZoSJ1actRHxc1-0XuWIJI/s1600/tambora.jpg


Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi pada bulan April 1815. Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh VEI (Indeks Letusan Gunung Internasional), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 × 1011 meter kubik. Letusan ketiga ini mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815.

Akibat letusan Tambora antara lain Tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 April 1815 dengan ketinggian diatas 4 m. Tinggi asap letusan mencapaiketinggian lebih dari 43 km. Karena daya tarik grafitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan kembali ke Bumi


Letusan gunung Tambora berakibat luar biasa. Gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.Kegelapan menyelimuti Bumi. Tambora juga jadi salah satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya kekuarangan makanan. Juga mengubah sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di Waterloo.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Kelompok 2 XI-IPA 4. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates